0
Recent
Home Ads
Advertisement
Categories
Tags
Facebook
banner image
Popular Posts
Recent Posts
banner image

Pages

Random Posts
randomposts
Recent Posts
recentposts
Recent Posts
recentposts
About Me
banner image

Popular Posts

Home  ›  Kesehatan  ›  Pengobatan

Cara Rasulullah Mengobati Diri Sendiri


Thibbun NabawiSahabat Thibbun Nabawi dimanapun Anda berada? Di dalam sejarah Nabi Muhammad hanya tercatat mengalami dua kali sakit.  Pertama, ketika diracun oleh seorang perempuan Yahudi ketika ia menghidangkan makanan kepada Nabi Muhammad SAW. Kedua, jelang mangkatnya.
Pakar kesehatan selama ini mengenal dua bentuk pengobatan yaitu pengobatan sebelum terjangkit penyakit atau preventif (ath thib Al wiqo’i) dan pengobatan setelah terjangkit penyakit (at thib al’ilaji).
Lantas apakah rahasia Rasulullah mengobati dirinya sendiri ketika sedang sakit?
Beliau tidak menggunakan obat-obatan kimiawi sebagaimana pengobatan yang dilakukan oleh orang Romawi dan Yunani. Bahaya bahan kimia (Eqrobadjin) adalah kecanduan atau kerusakan tubuh. Jika sembuh terlalu cepat, berarti dosa kifarah hanya bisa terhapus atau belum terhapus. Hal ini mengurangi kedekatan kita dengan Allah. Rasulullah SAW pernah berasabda:
“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan mengugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang mengugurkan daun-daunnya”.
(HR. Bukhari no. 5660 dan Muslim no. 2571).
Rasulullah hanya memilih makanan bergizi tinggi di Tanah Hijaz berdasarkan wahyu dan pidato langsung dari Malaikat Jibril kepadanya. Orang-orang Non-Muslim menafsirkan ilmu alam alami mereka, karena hewan menyembuhkan diri mereka sendiri misalnya kucing akan menjilat minyak zaitun (zaitun) saat mereka diracuni.
Pengobatan Rasulullah bisa dikatakan sebagai rekonstruksi sel tubuh dengan bersandar dan bertawakal kepada Allah SWT melalui zikir, doa, membaca al-quran, berdoa, berpuasa, bertobat, berbuat baik sesama manusia, menolong sesama manusia dan bersedekah. Ternyata dia juga memberi ‘penyembuhan’ untuk semangat dan menguatkan tubuh orang yang terluka.
Lantas seperti apakah pola hidup Rasulullah semasa hidupnya?
Berikut ini admin jabarkan beberapa pola hidup Rasulullah, semoga bisa menjadi acuan dan panduan untuk kita semua.
1. Di pagi hari, Rasulullah menggunakan siwak untuk menjaga kesehatan mulut dan gigi. Organ tubuh tersebut sangat berperan dalam konsumsi makanan. Apabila mulut dan gigi sakit, maka biasanya proses konsumsi makanan menjadi terganggu.
2. Di pagi hari juga, Nabi Muhammad SAW membuka menu sarapannya dengan segelas air dingin dicampur sesendok madu asli. Khasiatnya luar biasa. Dalam Alquran, madu merupakan syifaa (obat) yang diungkapkan dengan isim nakiroh menunjukkan arti umum dan menyeluruh. Ditinjau dari ilmu kesehatan, madu berfungsi untuk membersihkan lambung, mengaktifkan usus-usus dan menyembuhkan sembelit, wasir dan peradangan.
3. Masuk waktu dhuha (pagi menjelang siang), Rasulullah senantiasa mengonsumsi tujuh butir kurma ajwa’ (matang). Ia bersabda, “Barang siapa makan tujuh butir kurma, maka akan terlindungi dari racun”.
Hal itu terbuki ketika seorang wanita Yahudi menaruh racun dalam makanan Rasulullah pada sebuah percobaan pembunuhan di perang khaibar. Racun yang tertelan olehnya kemudian dinetralisir oleh zat-zat terkandung dalam kurma.
Seorang sahabat, Bisyir ibu al Barra’ yang ikut makan tersebut akhirnya meninggal, tetapi Rasulullah selamat dari racun tersebut.
4. Menjelang sore hari, menu Rasulullah biasanya adalah cuka dan minyak zaitun. Selain itu, Nabi juga mengonsumi makanan pokok seperti roti. Manfaatnya banyak sekali, di antaranya mencegah lemah tulang, kepikunan di hari tua, melancarkan sembelit, menghancurkan kolesterol dan melancarkan pencernaan.
Roti yang dicampur cuka dan minyak zaitun juga berfungsi mencegah kanker dan menjaga suhu tubuh di musim dingin.
5. Di malam hari, menu utama makan malam Rasulullah adalah sayur-sayuran. Beberapa riwayat mengatakan, Rasulullah selalu mengonsumsi sana al makki dan sanut. Menurut Prof Dr Musthofa, di Mesir keduanya mirip dengan sabbath dan ba’dunis.
Mungkin istilahnya cukup asing bagi orang di luar Arab, tapi dia menjelaskan, intinya adalah sayur-sayuran. Secara umum, sayuran memiliki kandungan zat dan fungsi sama yaitu menguatkan daya tahan tubuh dan melindungi dari serangan penyakit.
6. Rasulullah tidak langsung tidur setelah makan malam. Beliau beraktivitas terlebih dahulu supaya makanan dikonsumsi masuk lambung dengan cepat dan baik sehingga mudah dicerna. Caranya juga bisa dengan shalat.
7. Disamping menu wajib di atas, ada beberapa makanan disukai Rasulullah tetapi tidak rutin mengonsumsinya. Di antaranya, tsarid yaitu campuran antara roti dan daging dengan kuah air masak.
Beliau juga senang makan buah yaqthin atau labu air, yang terbukti bisa mencegah penyakit gula. Kemudian, beliau juga senang makan buah anggur dan hilbah (susu). Qitsa adalah sejenis buah-buahan mirip mentimun tetapi ukurannya lebih besar (Hirbis)
8. Nabi Muhammad SAW sering menyempatkan diri untuk berolahraga. Terkadang beliau berolahraga sambil bermain dengan anak-anak dan cucu-cucunya. Pernah pula ia lomba lari dengan istri tercintanya, Aisyah RA.
9. Rasulullah tidak menganjurkan umatnya untuk begadang. Alasannya, ia tidak menyukai berbincang-bincang dan makan sesudah waktu isya. Biasanya beliau tidur lebih awal supaya bisa bangun lebih pagi. Istirahat cukup dibutuhkan oleh tubuh karena tidur termasuk hak tubuh.
10. Pola makan Rasulullah ternyata sangat cocok dengan irama biologi berupa siklus pencernaan tubuh manusia oleh pakar kesehatan disebut circadian rhytme (irama biologis).
Fakta-fakta di atas menunjukkan pola makan Rasulullah ternyata sangat cocok dengan irama biologi berupa siklus pencernaan tubuh manusia yang oleh pakar kesehatan disebut circadian rhytme (irama biologis). Inilah yang disebut dengan siklus alami tubuh yang menjadi dasar penerapan Food Combining (FC).
Selain itu, ada beberapa makanan yang dianjurkan untuk tidak dikombinasikan untuk dimakan secara bersama-sama. Makanan-makanan tersebut antara lain: jangan minum susu bersama makan daging, jangan makan ayam bersama minum susu, jangan makan ikan bersama telur, jangan makan ikan bersama daun salad, Jangan minum susu bersama cuka, jangan makan buah bersama minum susu.
Demikian artikel cara rasulullah mengobati diri sendiri berserta pola hidup rasulullah yang patut kita contoh sebagai umat muslim.
Post a Comment
Search
Menu
Theme
Share
Additional JS